Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Catatan hari ini...

Ketika kita mengatakan 'berhentilah' pada masalah, maka seketika itu manusia seharusnya sudah mati, selama hidup manusia akan terus diikuti masalah, tapi saatnya tiba manusia akan menyadari hidup itu hambar ketika masalah tidak ada, kita tidak akan menghargai senyuman dan senyuman tidak akan berasa dalam tanpa melewati masalah. Sama halnya, ingin bilang 'udah cukup' sama hari-hari yang sulit kuterjemahkan sendiri tapi aku belajar menerima karena aku masih ingin hidup. Sulit sekali menjalani hari tanpa arahan, aku meraba dan menemukan sendiri solusi tapi ketika aku berjalan, solusi itu menjadi bencana.  

Travelling in Lampung Island

Bicara soal liburan emang ga ada habisnya, bosan dengan ibukota yang serba glamor ga jelas, kita beranjak ke pantai. Tepat tanggal 30 April 2015 malam, saya masih harus menyelesaikan billing dikantor sampai jam 7.30 pm, terpaksa buru-buru ijin pulang duluan. Sesuai dengan prediksi ini bakal macet panjang karena akan ada libur dan kejepit di weekend. Jadilah saya berpikir keras gimana menjangkau gambir dari daerah ciputat, kantor. Angkot ciputat emang banyak banget yah hampir mirip sama bogor tapi ngetemnya yaowoh dimana mana, sabar aja deh, WA temen saya pun masuk tulisannya warning, jangan masuk tol dalam kota, uhm ya good information. Sampailah akhirnya jam8 di terminal lebak bulus dan masuklah saya ke bis P20 kopaja yang katanya lewat gambir. Singkat cerita saya ngobrol dengan salah satu penumpang, "mba ini berapa lama ya nyampe gambir kira kira?", " cepet kok, kan masuk jalur busway trus tol dalam kota..". Apah? tol dalam kota, sgera saya jawab, kayanya saya

Every Hi has its Goodbye, Every Happiness has its Tears, It's called LIFE

Aku masih ingat pertama kali aku menapaki Ibukota, 2012. Aku menaruh banyak harapan dengan kota ini, aku bisa meninggalkan tekanan rumah dan memulai dengan diri sendiri. Awalnya aku tinggal bersama dengan saudaraku dan berimajinasi akan memiliki hubungan yang baik sama seperti saudara-saudara lainnya yang diperlakukan keluargaku dirumah kami. Layaknya berharap menjadi seorang anak dirumah itu, aku membayangkan memiliki tempat yang nyaman untuk mempersiapkan diri ujian-ujian kerja, minimal nyaman. Sesampai aku dirumah itu, itu adalah sebuah kios usaha air minum, bukan rumah, tinggal bersama bertiga dan menjaga kios sampai jam 12 malam dan bangun dipagi hari jam setangah 6 pagi, aku belum bisa menyesuaikannya, beberapa kali aku ditegur. Aku sangat menerima itu dan sadar kalau aku hanya menumpang. Aku harus berbelanja dan memasak setiap hari untuk 6 orang dan menerima beberapa kritikan atas masakan, katanya masakanku terlalu banyak, boros, ini terlalu royal dan menghabiskan uang mereka

Talk About Love

Membuka mata dan mengakui adanya kasih bukanlah perkara mudah untuk sebagian besar manusia di zaman yang semakin modern. Modern memunculkan sisi negatifnya, salah satunya yaitu membenamkan kasih yang sesungguhnya. Memilih seseorang yang pantas terkadang dilihat dari kualitas yang tertempel dalam diri orang yang akan dipilih, beberapa memilih item kaya, cakep, beberapa memilih pintar atau ukuran lain yang tanpa sadar menuju kesempurnaan (HEI TIDAK ADA YANG SEMPURNA). Tidak bisa dipungkiri memang semua itu perlu untuk hidup yang lebih baik, tidak ada orang yang ingin melahirkan keluarga miskin, gak cakep, gak pinter, de el el, tetapi terkadang kita lupa teori kasih sesungguhnya sedang perlahan pudar (lagu HAHAHA). Saya melihat berbagai contoh, ada keluarga yang dibangun karena kasih awalnya tapi tenggelam karena masalah, ini saya kategorikan dalam "belum sejati", ada yang awet padahal awalnya gak begitu suka. Yap, that's life. Kita menyadari, ga ada satu mahluk pun yan

Perjalanan Karir - Perusahaan Property

Kita tidak akan menemukan perusahaan yang benar-benar sempurna untuk dijalani sekalipun salary gede, YAP, pasti ada harga yang harus dibayar. Kali ini bukan perusahaan seperti itu yang aku masuki, masih tergolong normallah. Disini aku masuk ke dunia Finance& Accounting yang sempurna membunuh, tapi seenggaknya Accounting sudah ada gambaranlah dari perusahaan lama. Bukan "Aku" namanya kalau tidak suka dengan tantangan baru, semakin berbeda semakin baru, kalau layak, bikin penasaran. Ya walaupun ini bicara soal masa depan karir, yang ga bisa dijadiin bahan mainan, ya minimal aku bahagia menjalani hidupku ini sementara (pandangin wajah dicermin, lap iler). Disini aku berkecimpung dengan para suppliers, tenant, pegawai outsourcing, pegawai harian/buruh, konsultan-konsultan, de el el, yang bikin kepala sedikit mendidih. But well, ini dinamakan tanggungjawab, sebisa mungkin mengerjakan yang bisa dikerjakan, sekalian tetap hunting perusahaan yang lebih baik. Welcome di d

Susah Senang di awal karir

Sangat sulit memulai pekerjaan yang tadinya kamu benci sewaktu duduk diperkuliahan, yes it's me. Awal karir ku dimulai dengan menjadi Accounting Staff di Perusahan Manufaktur yang bekerjasama dengan negara Taiwan. Ini karena sulit mencari perusahaan yang benar-benar baik dalam bidang marketing yang kebanyakan dikenal dengan istilah sales. Sebagai pecinta marketing, ingin menikmati pekerjaan sebagai inovator produk, penentuan tarif harga, desain layout produk/ruang, aaaaaaaakkkk sumpah kangen banget untuk aplikasikan itu semua. Tapi ada kata orang, belajarlah menikmati apa yang sudah ada dihadapanmu, not bad emang, mungkin aku bisa mulai mencintai akuntansi ini, mencoba memulai. Sejalannya waktu, mungkin perusahaan ini sadar (HAHAHA) it's not my passion, and then aku kelihatan banget bosan dan males disini. Tapi penilaian menunjukkan aku bisa dibidang ini, aku mulai diberi kepercayaan untuk menjadi akunting di satu anak grup baru dan mengawasi 2 orang admin dan 8 orang sale