Sangat sulit memulai pekerjaan yang tadinya kamu benci sewaktu duduk diperkuliahan, yes it's me. Awal karir ku dimulai dengan menjadi Accounting Staff di Perusahan Manufaktur yang bekerjasama dengan negara Taiwan. Ini karena sulit mencari perusahaan yang benar-benar baik dalam bidang marketing yang kebanyakan dikenal dengan istilah sales. Sebagai pecinta marketing, ingin menikmati pekerjaan sebagai inovator produk, penentuan tarif harga, desain layout produk/ruang, aaaaaaaakkkk sumpah kangen banget untuk aplikasikan itu semua. Tapi ada kata orang, belajarlah menikmati apa yang sudah ada dihadapanmu, not bad emang, mungkin aku bisa mulai mencintai akuntansi ini, mencoba memulai.
Sejalannya waktu, mungkin perusahaan ini sadar (HAHAHA) it's not my passion, and then aku kelihatan banget bosan dan males disini. Tapi penilaian menunjukkan aku bisa dibidang ini, aku mulai diberi kepercayaan untuk menjadi akunting di satu anak grup baru dan mengawasi 2 orang admin dan 8 orang sales secara tidak langsung, aku harus report smua ke atasanku langsung, dan ini sangat melelahkan. Tapi bonusnya wuenakkk (HAHAHA). Sedikit bertahan.
Di minggu setelahnya, for the first time aku dilapangan, mengecek produksi grupku dan koordinasi dengan bos disana. Di pabrik ini, aku bertemu dengan beberapa orang yang mengesankan. Hal lucunya saat si bos Taiwan mengadakan meeting, aku adalah orang yang tidak sesuai dengan penetapan harga produk (secara gw anak marketing HAHAHA), pas ngasih saran, eh malah ditolak mentah-mentah dan disuruh jangan ikut campur dalam penetapan harga (-____-), Oke fine, aku dan adminku melirik ke luar udah bosan banget, eh ternyata hujan, uda sore harus balik jakarta, and jeng jeng jeng si bos taiwan ngomel sambil ngomong " di Taiwan saya mengadakan meeting sampai 12 jam, mau?". Gubrak, kita langsung minta maaf dan iya iya in si Mr.
Hal gak enaknya adalah ketika ketemu dengan Koordinator pabrik grup. Dia gak suka aku yang tidak gampang adaptasi dengan karyawan pabrik, yang notabene diam-diam ga suka denganku, dibilang tidak profesional blablabla yang saat kutanya masalahnya dimana, dia ga mau ngasihtau (ya Bos Indonesia pada umumnya). Yang bikin nyesek sampai aku nangis di kereta adalah dia bawa-bawa keluargaku sebagai bahan hinaan dia. itu muka ga akan kulupain. (pegang golok).
Mulai bulan ke-5 aku merasa stagnan, benar-benar ingin belajar lebih dan berpikir untuk mencari tempat pelarian, maksudnya kerjaan baru, dan memutuskan untuk meninggalkan cerita ini ( lagu cyin..HAHAHA). Beberapa bulannya finally aku resign dan memilih fokus untuk pekerjaan impian (KATANYA BEGITU). And say goodbye dengan bonusku. (HIKS)
Goodbye Golden Group and team.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar