Langsung ke konten utama

Travelling in Lampung Island

Bicara soal liburan emang ga ada habisnya, bosan dengan ibukota yang serba glamor ga jelas, kita beranjak ke pantai. Tepat tanggal 30 April 2015 malam, saya masih harus menyelesaikan billing dikantor sampai jam 7.30 pm, terpaksa buru-buru ijin pulang duluan. Sesuai dengan prediksi ini bakal macet panjang karena akan ada libur dan kejepit di weekend. Jadilah saya berpikir keras gimana menjangkau gambir dari daerah ciputat, kantor. Angkot ciputat emang banyak banget yah hampir mirip sama bogor tapi ngetemnya yaowoh dimana mana, sabar aja deh, WA temen saya pun masuk tulisannya warning, jangan masuk tol dalam kota, uhm ya good information. Sampailah akhirnya jam8 di terminal lebak bulus dan masuklah saya ke bis P20 kopaja yang katanya lewat gambir. Singkat cerita saya ngobrol dengan salah satu penumpang, "mba ini berapa lama ya nyampe gambir kira kira?", " cepet kok, kan masuk jalur busway trus tol dalam kota..". Apah? tol dalam kota, sgera saya jawab, kayanya saya naik ojek deh mba. Cusss... ketemulah ojek satu satunya yang nangkring diterminal, dan dia minta 70ribu utk ojek, huahh makin stres, tapi karena sikon udah ga memungkinkan nyari ojek lain yah dengan semangat Lampung di otak saya akhirnya saya iyain dengan syarat harus cepet. Setelah melewati jalanan yang entah kemana, si tukang ojek nanya, " neng, ngantuk apa?", "emang kenapa pak?", "dari tadi helmnya kejedot kepala saya soalnya", "oh maaf ya pak, saya capek banget". Setelah sejam dimotor, dari segala penjuru jalan sampai jalan buat pejalan kaki juga diembat sama ojek saya saking macetnya, akhirnya tibalah di deket gondangdia, pas keluar si ojek nanya " ini gambir kiri atau lurus aja yah neng?", waduh, kan ga tau belum pernah nih dari segala penjuru begini. " Uhm mata saya kurang awas deh pak, coba kita tanya sama orang sini" wkwkwk bisa banget hel. Kebetulan lewatlah 3 orang kepala botak entah siapa dan nunjuk lurus aja. Sykurnya bener nyampe deh di gambir, badan uda rontok banget, mana belum mandi HAHAHA.

Sampai di gambir ketemu dengan temen, untungnya masih sempet makan, antri lah dengan wajah berminyak, menguap beberapa kali, antrian panjang dan makan dengan lahap. Tepat jam 10 kita masuk ke damri dan selang 10menit langsung cuuuss.

Selama di bus, namanya jalan ga sendiri ya kita berhasil merusak heningnya bus hahaha kelakar sana sini baru tidur jam12 malam, jam setengah 2 bus masuk kapal, dan kita pindah "kasur". Sumpah ini ga seperti yang kita tonton di film-film, kapal ini bener-bener kurang nyaman, kita beras seperti orang-orang illegal, penyelundup. Mana kita tidur pas banget dipinggiran kapal yang pagarnya ga aman banget deh, pokoknya kapal miring dikit nyemplung deh ke laut. Tapi untungnya laut bener-bener tenang banget, perjalanan subuh itu mengesankan, suasana laut dingin banget. Tepat jam 4 pagi kami nyampe di pelabuhan Bakauheni, lanjut ke Tanjung Karang (mohon koreksi kalau salah) dan sampai disana kira-kira jam 6 pagi. Langsung dijemput oleh seorang teman dan cuss kerumahnya.

Hari pertama, kami langsung ke pantai yuhuuiii...
Disini ada beberapa pantai yang masih sangat bersih dan belum dikelola pemerintah, malah sudah ada yang membeli beberapa luas area pantai oleh orang asing dan dijadikan area pribadi, tepatnya di Pulau Pahawang kecil, karena pahawang besar terlalu mainstream HAHAHA ini pantainya dipisah oleh pasir putih, kalau berdiri di pasir putih kita berasa ditengah laut, tapi kalau sudah sore air laut naik dan menutupi pasir putih, bagus deh. Setelah jepret jepret, kita lanjut ke pantai lainnya, saya lupa namanya, ini berasa kelilingi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMPLEMENTASI STRATEGI : ISU-ISU PEMASARAN, KEUANGAN/AKUNTANSI, LITBANG, DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

Sifat Alami dari Implementasi Strategi Faktanya, untuk setiap strategi yang telah direncanakan, implementasi yang baik atas strategi tersebut hanya menghasilkan keberhasilan sekitar 10 persen atau kurang. Hal ini dikarenakan kegagalan dalam melakukan segmentasi pasar yang baik, terlalu memperhatikan kebijakan akuisisi baru, dan tertinggal jauh dari dari para pesaing dalam litbang. Implementasi strategi berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manajer pabrik, manajer-manajer divisi, manajer departemen-departemen, manajer panjualan, manajer produk, manajer proyek, manajer personalia, manajer staf, supervisor, dan seluruh karyawan. A. Isu-Isu Pemasaran Ada beberapa contoh dari keputusan pemasaran yang mungkin membutuhkan kebijakan : 1. Menggunakan dealer atau kombinasi saluran yang eksklusif dalam distribusi. 2. Menggunakan iklan TV yang banyak, sedikit, atau tidak menggunakan sama sekali. 3. Membatasi (tidak membatasi) kontribusi a

Unsur-unsur pengambilan keputusan

Agar pengambilan keputusan lebih terarah, maka perlu diketahui unsur-unsur dari pengambilan keputusan tersebut, antara lain yaitu : 1. Tujuan dari pengambilan keputusan Misalnya jika anda membeli mobil baru, maka anda harus mengetahui lebih dahulu tujuannya. Biasanya tujuan yang umun adalah tujuan yang bersifat ekonomis. 2. Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah Untuk mengadakan identifikasi alternatif-alternatif yang akan digunakan, perlu kiranya membuat daftar macam-macam tindakan yang memungkinkan untuk mengadakan pilihan. 3. Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya/ diluar jangkauan manusia Yang dimaksud kejadian diluar jangkauan manusia adalah peristiwa yang dapat dibayangkan manusia sebelumnya, namun manusia tidak sanggup atau kurang berdaya untuk mengatasinya. Misalnya keputusan membeli mobil baru itu perlu dikaitkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan seperti pem

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul pengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan, natara lain : Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok (1942) Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok. Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit